7.197 Guru Daftar Beasiswa Pendidikan Jarak Jauh IAIN Cirebon

Jakarta (Kemenag) — Program beasiswa Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam (PJJ PAI) pada IAIN Syekh Nurjati Cirebon ramai peminat. Tercatat ada 7.197 calon mahasiswa yang mendaftar hingga penutupan pada 5 Agustus 2022. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani bersyukur atas tingginya minat pendaftar PJJ PAI. “Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif di tengah kemajuan teknologi informasi dan masyarakat yang semakin tergantung pada pola hidup digital,” kata Guru Besar UIN Gunung Djati Bandung ini di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Pesan ini disampaikan Dhani, panggilan akrabnya, saat Rapat Koordinasi yang digelar secara daring. Rakor diikuti Ketua Project Management Unit (PMU) Beasiswa Kemenag-LPDP Ruchman Basori, Wakil Rektor I IAIN Cirebon Saifuddin Zuhri, Wakil Rektor II Kartimi, Tim PJJ PAI Kementerian Agama, Dosen IAIN Cirebon, serta perwakilan Direktorat Kurikulum, Sarana Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktorat PAI, dan juga Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno mengatakan, ada 20 layanan beasiswa Kemenag-LPDP Tahun 2022. Total anggarannya mencapai Rp551 miliar. Di antara 20 layanan tersebut, salah satunya diperuntukan bagi Beasiswa S1 PJJ PAI pada IAIN Cirebon.

Dikatakan lebih lanjut oleh Suyitno, skema PJJ PAI pada IAIN Cirebon adalah menggunakan pembiayaan beasiswa Kemenag-LPDP. Anggaran ini dialokasikan untuk 2.000 mahasiwa yang diperuntukan bagi Guru Madrasah atau Guru PAI pada Sekolah atau Ustadz Pondok Pesantren dan Ustadz Pendidikan Keagamaan Islam.

Tenaga Ahli Menteri Agama, Mahmud Syaltout, mengatakan, pemberian beasiswa S1 PJJ PAI ini merupakan bagian dari program prioritas Menteri Agama, khususnya Cyber Islamic University. Menurutnya, animo masyarakat yang begitu besar menjadi sebuah kebanggaan. Untuk itu, IAIN Cirebon bersama Kemenag harus mengelolanya dengan baik.

“Sistem seleksi harus mampu menjaring calon-calon mahasiswa yang unggul dan juga memberikan afirmasi kepada anak bangsa di daerah 3T dan minoritas muslim,” harap Syaltout. 
Berita Selengkapnya: https://kemenag.go.id/read/7-197-guru-daftar-beasiswa-pendidikan-jarak-jauh-iain-cirebon-m8g0v

Previous Post

Kemenag Beri Beasiswa S1 2.000 Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI

Next Post

Dibuka Pendaftaran Program Beasiswa Indonesia Bangkit, Sarjana dan Pascasarjana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *